Teringat di waktu kecil, pagi – pagi keluar rumah dan banyak
sekali Laron bertebangan. Tanpa pikir panjang langsung ambil kantung plastik
dan langsung lari – lari menangkapi Laron – Laron yang sedang beterbangan. Ada
dua cara menangkap Laron yang saya ketahui waktu itu, yakni menangkapnya
langsung ketika mereka sedang terbang, dan juga menjaga di atas lubang keluar
para Laron tersebut. Sensasinya beda jauh antara menangkap Laron yang sedang
terbang dan dari atas lubang rumahnya. Ketika menangkap Laron yang sedang
terbang, akan lebih melelahkan karena harus lari – lari dan tangan menggapai –
gapai Laron yang sedang terbang. Sedangkan bila menunggu mereka keluar dari
sarang sensasi lain darang dari para rayap prajurit yang senantiasa menjaga
lubang Laron keluar. Apabila saya tidak hati – hati ketika mengambil Laron dari
lubang itu, maka yang ada malah tanganku yang digigit oleh para rayap prajurit
yang memiliki gigi dan kepala lebih keras daripada rayap perawat telur dan
rayap pekerja.
Sampai sudah beberapa saat, kantung plastik sudah terisi
oleh banyak Laron. Ketika kecil saya masih bingung Laron sebanyak ini mau
diapakan? Tapi ketika beranjak tumbuh, saya memanfaatkan Laron ini untuk
beberapa hal, seperti memancing ikan, memberi makan ikan di kolam, memberi
makan ayam – ayam ku, dan lain – lain. Sebenarnya Laron ini juga bisa dimasak
dengan cara diolah menjadi rempeyek. Atau lebih tepatnya peyek Laron. Tapi dari
seluruh keluarga besarku tidak ada yang berani memasak Laron ini, padahal saya
sendiri penasaran akan rasanya yang katanya gurih.
Dan beberapa tahun, sekarang saya sudah berumur 18 tahun.
Menangkap Laron sudah tidak menarik lagi rasanya. Namun, sering kali saya suka
mencari tau tentang kehidupan rayap. Mulai dari ratunya yang itu adalah Laron
betina, ketika sudah menjadi ratu, perutnya bisa membesar hingga 10 kali tubuh
aslinya bahkan bisa lebih, dan tugasnya yang hanya makan dan bertelur untuk
terus menambah koloninya. Juga si raja yang selalu berada di sisi ratu, dan
juga banyak sekali kehidupan rayap yang sangat menarik untuk diketahui sehigga
mereka bisa memiliki koloni yang solid, dan semua pekerjaan sudah diatur dengan
adanya rayap pengasuh atau perawat telur dan calon rayap, lalu ada rayap
prajurit, rayap panglima yang memiliki kepala lebih besar dan gigi terkuat,
serta rayap pekerja.
Dan beberapa hari sebelum artikel ini saya tulis. Ceritanya
saya lagi nonton TV, sekitar jam 6 sore sesudah adzan magrib, tiba – tiba ada
Laron yang sangat kecil beterbangan didepan TV. Pertama saya tidak tau bahwa
ada juga Laron yang sekecil itu. Lalu saya perhatikan lagi, dan ternyata Laron
itu muncul dari lubang yang ada di meja TV. Lubangnya sangat kecil, diameternya
mungkin hanya sekitar 1mm saja. Namun saya perhatikan Laron yang keluar sangat
banyak. Saya simpulkan ini jenis Laron yang berbeda dari Laron yang memiliki
koloni dibawah tanah.
Perbedaan pertama adalah mereka memiliki ukuran yang sangat
kecil. Laronnya saja bisa keluar dengan lubang yang diameternya sekecil itu,
bagaimana dengan rayapnya? Lalu perbedaan kedua adalah mereka tinggal di kayu,
bukan dibawah tanah. Walau rayap yang koloninya dibawah tanah juga sering makan
serat kayu. Yang satu ini unik karena memiliki koloni didalam meja TV saya. Lalu
perbedaan ketiga adalah tidak ada rayap prajurit yang melindungi Laron – Laron
yang sedang keluar. Jadi Laron – Laron tinggal keluar melalui lubang kecil
tersebut untuk membuat koloni baru mereka.
Ketika itu, saya langsung ber inisiatif untuk merekamnya,
dan untungnya saya sempat mendapat beberapa momen yang sangat keren untuk
diabadikan. Setelah beberapa menit merekam, karena saya menggunakan cahaya
flash dari smartphone untuk mendapatkan gambar yang terang, tiba – tiba ada hal
keren lagi yang terjadi. Salah satu dari ribuan Laron didalam waktu gilirannya
keluar, dia justru hanya melihat sekitar dan memilih masuk sarang lagi. Saya
pun langsung paham, pasti dia keterangan karena ada sumber cahaya yang sangat
dekat.
Sesudah itu, muncul satu rayap pekerja yang memeriksa apakah
keadaannya benar seperti yang dilaporkan oleh Laron tersebut, dan setelah
dikonfirmasi, rayap tersebut langsung menutup lubang sarang tadi dan Laron –
Laron yang tidak sabar untuk segera membuat koloni baru itu harus sabar lagi
menunggu waktu yang tepat untuk keluar.
Saya pernah memiliki keinginan untuk membongkar isi dari
meja TV saya tersebut. Karena pasti didalamnya juga sudah banyak yang keropos
dimakan rayap hingga bisa menghasilkan ribuan Laron mungil. Namun, karena saya
juga tidak tega untuk mengusik rumah nyaman mereka, saya urungkan niat
tersebut, disamping itu juga karena saya tidak punya meja TV lagi sih, wkwkwkw.
Untuk kamu yang penasaran dengan Laron mungilnya bisa melihat video yang sudah
saya rekam sebelumnya dibawah ini