Pariwisata kini tidak merujuk ke sesuatu yang besar, mewah,
mahal, serta harus jauh – jauh. Pariwisata sekarang juga tidak hanya dikelola
oleh pihak yang memang ingin mencari peruntungan dari sektor pariwisata.
Sekarang ini banyak wilayah seperti kampung, atau pedesaan yang memiliki sektor
pariwisatanya sendiri, banyak alasan mengapa suatu wilayah ingin memiliki
sektor wisata sendiri, mulai untuk tujuan bisnis, untuk sekedar memberi
fasilitas dan event murah untuk masyarakatnya, hingga keinginan untuk membuat
wilayah tersebut lebih dikenal oleh masyarakat lain baik itu di Indonesia
sendiri atau hingga ke mancanegara. Nah, di kesempatan kali ini, saya akan
cerita tentang Destinasi Wisata baru yang bisa kamu kunjungi di Jogjakarta ini.
Kalau di tempat saya sekarang didaerah Umbulharjo Yogyakarta,
sudah beberapa tahun saya juga mengabadikan momen wisata tahunan yakni kirab
budaya bakdo kupat, dimana seluruh masyarakat tumpah ruah menghadiri untuk
melihat kirab hingga merayah gunungan kupat lanjut diakhiri dengan makan opor
bersama. Nah, sekarang kita akan bahas yang baru lagi nih, kebetulan ini juga
masih di desa saya, kali ini bukan di jogja kota sih tepatnya, tapi di Bantul.
Ya di Bantul, di desa masa kecil saya. Dimana dulu saya masih suka nyari ikan
di pinggir sungai, mulai dari menjaring hingga memancing, padal tidak bisa
berenang. Ngomongin soal sungai, tempat wisata ini memang terletak di pinggir
sungai sih..
Perkenalkan nama tempat ini adalah Taman Glugut, dikenal
juga dengan nama Taman Bendungan Indah, saya juga belum Tanya lebih jauh soal
asal usul nama ini, namun kalau dari pendapat saya Taman Glugut berasal dari
tempat itu sendiri yang dulunya dan sampai sekarang masih menjadi kebon bambu,
ya walau tidak semua pohon bambu, tapi disana memang kebon bambu. Dan bambu itu
memiliki bulu halus di tiap kuncup ruasnya. Di dalam bahasa jawa itu namanya
Glugut, makanya dinamai Taman Glugut. Kalau untuk nama Taman Bendungan Indah,
kata ibu saya dulu disitu memang ada bendungannya, makanya wilayah itu dinamai
bendungan atau Mbendungan. Makanya tempat itu juga disebut Taman Bendungan
Indah.
Kenalannya udah kan, sudah kenal dong ya. Nah, sekarang kita
akan bahas ada apa saja di Taman Glugut yuk.
Pertama, disini ada gapuranya, disamping ini juga terdapat
cakruk yang bisa kamu gunakan untuk santai bareng (biasanya) penjaga yang juga
orang sini. Jadi bisa Tanya – Tanya lebih jelas tentang Taman Glugut secara
langsung.
Yang kedua disini ada perahu “Gethek” untuk menyebrang. Nah,
sebelumnya perlu diketahui di Taman Glugut ini adalah jalur dimana ada 2 buah
sungai menjadi 1 yakni sungai opak dan sungai mbelik. Sungai mbelik disini
ujungnya ada di kali opak ini. nah kalau kamu mau menyeberang sungai mbelik
sudah ada jembatan kecil di sisi barat Taman Glugut. Namun kalau kamu ingin
menyeberang sungai opak, kamu bisa naik Gethek dengan hanya membayar 2000
rupiah atau lebih juga boleh. Karena perahu Gethek ini hasil swadaya dari warga
sendiri.
Gethek ini juga sebenarnya sarana untuk menyeberang warga
untuk menunjang aktifitas, karena jembatan penghubung di kali opak bagian utara
dan selatan sayangnya sudah rusak diterjang banjir. Maka dari itu, hasil
swadaya warga ini sangat disambut baik. Bukan hanya orang saja yang
menyeberang. Namun 2 motor pun bisa di angkut menggunakan gethek ini.
Karena ini titik temu sungai, jadi ada 3 wilayah yang saat
ini sudah dibangun untuk wisata, yakni wilayah Karanganom, Wonokromo dan
Karangwuni. Manajemen yang diberi nama WKWKWK Grup ini membuat 3 wilayah
tersebut menjadi satu tempat wisata yang menyatu walau terpisahkan oleh sungai.
Namun justru disinilah daya tariknya.
Yah jadi mbahas yang lain kan, udah ya lanjut lagi ada apa
disini, yang kedua adalah Swimming Area. Yap, bagi yang bisa berenang, bisa
juga berenang disini, langsung di sungai. Sudah di sediakan juga tempat untuk
“ambyur” dari pohon yang miring ke sungai. Renang sendiri oke, rame – rame juga
oke. Namun sebelum renang lihat – lihat dulu kondisi arinya ya, kalau warnanya
coklat itu banjir, jangan renang, tapi kalau airnya sudah terlihat hijau, baru
bisa renang dengan nyaman. Kecuali kalau kamu perenang handal, sedang banjir
pun tetap gas renang. Hahahaha
Lalu untuk yang tidak mau berenang, masih ada playground
disini. Di playground kamu bisa bermain ayunan yang sudah disediakan, menggambar
kotak di tanah untuk “engklek” atau mau melakukan permainan tradisional lainnya
juga bisa.
Kalau bagi yang mau santai – santai. Disini juga terdapat
banyak tempat duduk yang mejanya juga terbuat dari bambu. Ada juga cakruk di
dan gazebo di samping playground. Jadi untuk orang tua yang mengawasi anaknya
sedang bermain bisa sambil santai di sini. Kalau mau duduk di “ujung” juga
bisa.
Dulu disini dibuat replika kapal Titanic bagian depan. Tapi karena
terkena banjir besar. Semua hanyut dan harus dibuat dari awal lagi pada semua
bagian yang rusak dan hanyut.
Butuh air bersih untuk membilas badan karena habis mandi di sungai?
Atau untuk sekedar cuci tangan? Sudah tersedia sumur dengan pompa klasik dan
manual. Yap manual. Tinggal pompa seperti memompa sepeda maka langsung keluar airnya.
Bagi yang merasa lapar, disitu juga sudah banyak orang yang
berjualan jajanan ringan, seperti siomai dan cilok keliling, kalau haus juga
ada yang jual minuman, sehingga tidak perlu jauh – jauh mencari.
Dan yang baru lagi, sekarang di Taman Glugut kedatangan 1
buah kapal motor yang siap membawa pengunjung menyusuri sungai Opak, yang kalau
sedang banjir seperti sungai amazon. Tapi kalau sedang normal seperti sungai
Greendland yang hijau memukau. Untuk naik perahu motor kamu hanya perlu bayar
5000 rupiah saja, dan tetap saja safety first. Harus pakai pelampung ya, wong
sudah tersedia kok.
Sekarang soal biaya dan akomodasi, tenang saja, kalau kamu
Cuma pakai sepeda motor, disana dijamin kamu masih bisa parkir. Untuk tiket
masuk? Free dong, gratis tis kalau Cuma ingin berkunjung dan bermain santai.
Dan untuk lokasi tepatnya, saya kasih ancer – ancernya.
Dari stadion Sultan Agung, ke timur ada perempatan jejeran,
itu ambil kanan (ke selatan), lurus hingga jalan tikungan halus dan disana ada
gapura bertuliskan “Dusun Wonokromo”. Masuk saja hingga ada perempatan masjid
dan kuburan, itu ambil ke selatan mentok dan sampailah anda di taman glugut.
Kalau ragu, jangan malu bertanya pada orang disitu ya.
Kalau mau jalur GPS, bisa salin koordinat dari lokasi yang
sudah saya siapkan dibawah ini.
Kebetulan, saya juga membuat video preview dari taman
glugut, ketika saya kesitu beberapa waktu lalu, untuk sekedar memberi gambaran
pelengkap selain foto yang sudah saya sertakan diatas.