Tinta merupakan hal yang penting di printer, tanpa tinta,
kita mau print pake apa kan. enak kalau punya printer yang punya tabung tinta
infus bawaan dari pabrik. Jadi kita bisa tau, tinta mana yang mulai habis
sehingga kita bisa mengisinya untuk tetap bisa print dengan nyaman. Tapi
bagaimana nasib tinta yang masih mengandalkan tabung di katrid? Sebenarnya
banyak jasa suntik tinta katrid meski katrid mu belum support atau tidak punya
infus. Katrid biasa sebenarya bisa di refill tinta sendiri. Seperti kebiasaan
saya setelah saya tau cara refill sendiri tinta printer dengan ancaman kalau
katrid rusak ya sudah terpaksa beli lagi. Alhamdulillahnya bisa sih jadi tidak
perlu beli katrid baru yang harganya 100 ribuan. (menurut saya tetep mahal :v)
Kalau dari beberapa artikel yang saya baca, sebenarnya
katrid tinta yang dirancang sekali pakai masih bisa direfill dan digunakan
sekitar 3 – 4 kali refill. Tapi punya saya malah lebih dari itu masih bisa aja
buat ngeprin, wkwkw. Itu tepatnya sesudah saya tau tinta refill mana yang cocok
untuk katrid saya. karena ternyata merk yang terkenal pun kalau tidak cocok
kekentalan tintanya nanti bisa jadi tinta tidak bisa keluar secara maksimal
dari katrid. Ini menurut pengalaman saya sendiri. Nanti akan ada beberapa merk
yang saya sebutkan, bukan bermaksud menjatuhkan atau mempromosikan lho yak,
Cuma karena ini karena kecocokan tinta sama katrid saya doang, nggak lebih, toh
saya juga nggak di kasih apa – apa sama mereka, wkwk.
Printer saya HP Deskjet Ink Advantage 2060 K110, yang dulu
saya beli sekitar 600 ribuan, tapi sekarang modelnya mirip dan anda bisa beli
dengan harga 300ribuan saja. Sudah PSC pula. (Print Scan Copy). Penyakit yang
sering saya alami di printer ini, khususnya sih di penjepit kertas ketika
ngeprin, sering kali penjepitnya tidak bisa menyeret kertas untuk di print.
Jadi ketika roller berputar, harus saya bantu dorongan dengan tangan supaya
kertasnya bisa masuk lalu di print.
Masalah lainnya yaitu di katrid, karena katridnya sangat
kecil. jadi daya tampung tintanya juga sedikit. Kalau dipakai tiap hari, paling tidak sampai satu bulan sudah habis. Kalau orang berduid, mestinya beli printer yang udah
punya infus bawaan dari pabrik aja, selain bisa prin lebih banyak dalam satu
waktu, ketika tinta habis tingal refill aja, kan keliatan di tabung infusnya. Beda
kalau saya dengan printer ekonomis ini. Kalau tinta habis, urusannya sama
suntik tinta. Wkwk.
Gara – gara di pameran komputer sering ada stand blueprint
bareng mbak – mbak model yang cantik abis, saya jadi terpaku sama blueprint.
Jadi ketika tinta printer habis. Saya beli tinta refill merk blueprint. Kan di
kardusnya ada tipe merk yang support kan, saya beli tinta untuk HP, tapi seri
printer saya tidak ada disitu, tetap saya suntik aja kan ke katrid. Tapi
hasilnya tinta biru atau cyan, tidak bisa keluar dengan normal, hanya keluar
sebentar lalu stop, aneh kan.
Saya pakai trik di celupin ke air hangat, saya malah pakai
air panas sekalian, tinta keluar normal, tapi pas di test untuk print. Ya tetap
tidak bisa keluar lancar. Karena udah beranggapan kalau katridnya rusak. Saya
beli aja katrid tri-color baru, 100 ribuan lah.. baru bisa prin lancar lagi. Lalu,
ketika giliran tinta hitam yang habis. Saya refill pake blueprint juga, ee
ternyata tinta nya mau keluar kalau di setting “best quality” doang. Padahal kalau
di setting best quality tiap habis ngeprint, printer akan melakukan “cleaning
catridge” dan kalau sering sering di cleaning, nanti spon cleaningnya akan
cepat penuh tinta. Nanti bakal repot bongkar printer dong ya. Lalu kebetulan
tinta hitam blueprintnya udah habis dan saya kudu beli refillan tinta hitam
lagi, kali ini saya akan coba merk satunya yang juga terkenal yakni merk
DataPrint. Katanya banyak yang menyarankan pakai DataPrint juga sih, makanya
saya coba aja.
Setelah saya suntik tuh tinta ke katrid saya, lalu saya coba
untuk prin biasa, dengan kualitas biasa, dan akhirnya walla, hasilnya normal
dan memuaskan. Saya nggak harus prin dengan opsi “best quality” yang selain
boros tinta, juga membuat spon cleaning jadi lebih cepat penuh karena sering head
cleaning. Nah, meski di label wadah DataPrint nama seri printer saya tidak ada,
tapi disini bisa dibilang ke enceran tintanya pas sama encernya tinta resmi
dari HP untuk printer saya. dan kalau di tinta hitam berhasil, kemungkinan
besar di katrid tri-color juga bakal normal kalau saya kasih merk DataPrint.
Padahal kalau dilihat dari kualitas hasil cetak, katanya bagusan BluePrint
terutama buat cetak foto, tapi kalau tintanya terlalu encer yang ada tintanya
nggak mau keluar kaya kemarin, mendingan saya pake Data Print kan.
So jadi kalau kamu habis refill tinta tapi ketika dipakai
cetak tintanya nggak keluar, terutama yang pakai printer sama dengan saya,
mungkin anda harus coba ganti tintanya pakai DataPrint. Cara nguras tinta dari
katrid juga gampang, celupin aja head catrid nya ke air hangat, sama ketika
ngetes tinta keluar dari head atau tidak. Bedanya, lakukan terus hingga
tintanya habis atau paling tidak tinggal sedikit, lalu nanti bisa kamu campur
pake DataPrint.
Selamat mencoba, tapi kalau rusak ditanggung sendiri –
sendiri ya, disini saya Cuma berbagi pengalaman ajah. Hehehe.