Menyangkut postingan saya kemarin tentang jenis - jenis capung yang ada di sekitar rumah saya, kali ini saya akan menulis sebuah kebiasaan saya pada waktu kecil, yaitu memelihara laba - laba di pohon yang terletak didepan rumah.
Sewaktu saya masih SD dulu, saya memiliki peliharaan tak lazim yaitu laba - laba, hahaha. Tapi dulu saya sangat menikmati dan sangat senang memelihara laba - laba mulai dari saat mencarinya di kebon, lalu mengambil dan membawanya pulang, hingga memberi makan mereka dengan capung setiap harinya. Dari sekian banyak jenis laba - laba yang saya pelihara dulu, akan saya share disini nih, apa aja laba - laba yang pernah saya pelihara? Ini mereka
1. Laba - laba ini
Laba - laba ini memiliki bentuk yang ramping jika dalam keadaan lapar, memiliki kaki berwarna hitam, dan badannya memiliki garis berwarna kuning. karena setiap hari saya beri makan, maka laba - laba saya dahulu memiliki badan yang gemuk - gemuk dan sehat tentunya. Hahhaha, perlu diketahui laba - laba seperti ini semua betina, dan yang jantan ukurannya lebih kecil dan berwarna merah seperti ini
Si jantan malah kecil sekali seperti halnya anak dari si induk, Tapi selama memelihara laba - laba ini, saya belum pernah melihatnya bertelur. Aneh ya, apa mungkin si kecil merah ini malah benar - benar anaknya?
2. Laba - Laba Kaki Merah
Pada dasarnya bentuk dan ukuran laba - laba ini memiliki ukuran yang sama dengan yang nomor 1 tadi, bedanya laba - laba ini memiliki kaki yang disetiap ruasnya terlihat berwarna merah. Dan coraknya pun berbeda dari yang nomor 1 tadi. Selama dulu itu, laba - laba ini susah ditemukan, bahkan beberapa kali saya mendapatkan dari kebon lalu saya kasih ke pohon depan rumah, esok harinya dia tidak membuat sarang disana alias hilang.
3. Laba - Laba Rumahan
Walau saya beri nama rumahan, namun laba - laba ini juga banyak ditemukan di sawah. Mungkin ada yang sudah tidak asing dengan laba - laba jenis ini. Yang saya suka dari laba - laba ini adalah jika lagi mendapatkan mangsa, laba - laba ini akan langsung membalutnya dengan jaring tebalnya, baru sesudah terbalut seperti mumi, laba - laba ini baru menyuntikkan racun ke tubuh mangsa supaya mati, baru dia membawanya ketengah dan memakannya jika lapar.
Yang saya suka selain waktu memakan mangsa, adalah ketika laba - laba ini bertelur. Ketika bertelur, dulu telurnya saya ambil lalu saya amankan sebelum di teluri oleh lalat perompak yang nanti larvanya akan memakan telur laba - laba ini, istilahnya saya inkubasi gitu. Sesudah waktunya menetas, ini adalah momen yang paling asik. Membuka telur dan seluruh anak laba - laba yang super unyu mulai membuat jaring - jaring halus mereka dan memulai petualangan baru mereka.
4. Laba - Laba Berduri
Yang satu ini, laba - labanya berukuran kecil, hanya sebesar kuku jari saja kira - kira. Nah kenangan dengan laba - laba ini adalah, dulu saya suka menggigitkan laba - laba ini ke tangan, di tempat yang sama dengan area dialami oleh peter parker, dalam bayangan saya waktu itu supaya menjadi spiderman gitulah, hahaha.
Namun sewaktu digigit hanya menimbulkan rasa gatal dan bentol di spot yang digigit tadi dan tidak menimbulkan masalah serius, untung saja, hehehe.
5. Laba - Laba Payung
Alasan mengapa saya memberinya nama demikian adalah karena laba - laba ini membuat sarangnya secara abstrak tidak beraturan di pinggirnya dan sarangnya 3 Dimensi, beda dengan laba - laba lain yang memiliki sarang dua dimensi saja. Nah di sarangnya yang memiliki bentuk abstrak ini, di bagian tengahnya dia bisa membuat jaring yang bentuknya seperti payung dan rapi.
Lalu yang paling keren lagi adalah pada saat laba - laba ini bertelur, karena pada saat bertelur, laba - laba ini bisa terus - terusan bertelur, hingga bungkus telurnya bisa digabung dengan telur yang belum menetas kemarin dan hasilnya adalah serangkaian telur dari satu laba - laba yang sekilas bentuknya seperti buah asem jawa yang panjang namun warnanya putih.
Nah kira - kira itu semua laba - laba yang dulu sempat saya pelihara dirumah, hehehe